er

Assalamu’alaikum Warah matullahi Wabarakatuh

ألحمد الله رب العالمين وبه نستعينو علي أمر دنيا ودين وعلي أله وصحبه وسلم

Alhamdulillahirobbil’alamin, Puji syukur kita panjatkan kehadirat illahi robbi, solawat beserta salam kita haturkan kepada baginda alam Nabi Muhammad SAW, karena atas keridhoan-Nya saya bisa menulis pidato ini.

Berdirinya menulisnya saya disini, saya akan menyampaikan pidato tentang “memaafkan” Qoolallahu ta’ala fil qur’anil kariim.

فَبِمَا رَحۡمَةٍ۬ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡ‌ۖ وَلَوۡ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلۡقَلۡبِ لَٱنفَضُّواْ مِنۡ حَوۡلِكَ‌ۖ فَٱعۡفُ        
عَنۡہُمۡ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لَهُمۡ وَشَاوِرۡهُمۡفِى ٱلۡأَمۡرِ‌ۖ فَإِذَا عَزَمۡتَ فَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُ
ٱلۡمُتَوَكِّلِينَ    

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu . Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (Q.S Ali Imran ayat 159) 

            Dalam ayat tersebut dijelaskan banyak poin-poin penting diantaranya yaitu bersikap lemah lembut, memberi maaf, dan bertawakal kepada Allah SWT.

            Banyak kisah Nabi Muhammad SAW yang mengisahkan tentang sifat kemaafannya, beliau merupakan salah satu tokoh yang paling tersorot tentang kebaikannya. Contohnya, diceritakan dalam kisah ketika perang uhud, sebagian kaum muslimin pada peperangan uhud menderita kekalahan, tetapi beliau tetap bersikap lemah lembut dan tidak marah terhadap yang melanggar itu, bahkan memaafkannya, dan memohon untuk mereka diampuni oleh Allah SWT.

            Dari kisah diatas kita dapat teladani bahwasannya dari memaafkan banyak sekali terdapat nikmat dan keberkahan, buakan hanya secara dzohir, secara kasat mata juga sudah dicata oleh Allah tentang kebaikan yang telah kita lakukan.

            Dalam Hadist diterangkan : “tidaklah Allah memberi tamabahan kepada seorang hamba yang suka memberi maaf melainkan kemuliaan”( HR. Muslim )


            Dari memaafkan juga kita mendapat kemuliaan dari Allah SWT, mulia disini kita bisa dihormati oleh manusia, baik dimuliakan secara moral maupun materi dengan saling memaafkan orang lain menjadi terbuka dan tidak sungkan. Memang memaafkan itu sangat sulit, tapi usahakan lah permudah memberi maaf, karena maaf tidak memandang derajat, tahta maupun martabat.

Judul: Pidato tentang Perbuatan Memaafkan; Ditulis oleh Unknown; Rating Blog: 5 dari 5

0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2012 INKOR / Template by : Urang-kurai